Senin, 12 Mei 2014

Hubungan Ekonomi Indonesia Afrika


Hubungan ekonomi indo-afrika
Sejak zaman Presiden Soeharto sampai Megawati Soekarnoputri, kunjungan ke Afsel sudah pernah dilakukan. Begitu pun sebaliknya, Mandela setidaknya dua kali dating ke Indonesia, yaitu pada tahun 1997 saat masih menjabat sebagai Presiden Afsel dan tahun 2002 setelah pensiun dari jabatan presiden.[4]
Setelah itu kedua negara berturut-berturut melakukan perjanjian bilateral. Pertama, persetujuan perdagangan (trade agreement) yang ditandatangani oleh masing-masing Menlu pada 30 November 1997 di Cape Town, Afrika Selatan. Kedua, MoU Indonesia dengan Provinsi Kwazalu Natal, Afrika Selatan yang ditandatangani pada Juli 2003 di Afrika Selatan. Ketiga, Komunike Bersama mengenai pendirian Komisi Dagang Bersama (Joint Statement on Establisment of the Joint Trade Commission) antara RI-Afrika Selatan yang ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 19 April 2005 dalam acara plenary meeting (rapat pleno) antara delegasi RI dan delegasi Afrika Selatan pada KTT Asia-Afrika di Jakarta. Mengingat hubungan yang baik tersebut, maka negara kita merasa perlu meningkatkan hubungan yang lebih erat dan konkret lagi dengan kemungkinan membentuk FTA (Free Trade Area) di antara kedua negara
Pembentukan FTA Indonesia-Afrika Selatan itu di samping untuk peningkatan akses pasar ekspor negara kita ke negara-negara kawasan Afrika Selatan sebagai pintu masuk utamanya, sekaligus mengamankan pangsa pasar barang dan jasa, juga dimaksudkan untuk dapat menghapus hambatan perdagangan dan mempermudah arus barang dan jasa antar kedua negara. Adapun alasan dari pembentukan FTA tersebut di antaranya adalah hapusnya hambatan-hambatan (barriers) di bidang perdagangan dan investasi di antara kedua negara akan lebih cepat. Selain itu, melalui pendekatan pembentukan FTA, akan terlihat pentingnya integrasi ekonomi yang lebih luas dan dalam, melalui kerjasama bilateral. Di samping juga dimaksudkan untuk mengetahui economic wide impact secara umum.
Delagasi misi ekonomi Afrika Selatan, yang terdiri dari unsur pemerintah Eastern Cape Province dan kalangan dunia usaha National African Federated Chamber of Commerce (NAFCOC), berkunjung ke Indonesia baru-baru ini dalam rangka perkenalan potensi perdagangan dan investasi yang dimiliki.
Beberapa peluang peningkatan kerja sama yang terbuka antara lain pertama, penyiapan sarana logistic storage yang berlokasi di Pelabuhan Richards Bay agar dapat dimanfaatkan pengusaha Indonesia untuk ekspor ke Afrika Selatan. Kedua, penawaran investasi di bidang perkebunan kapas di Afrika Selatan, dengan harapan adanya peningkatan nilai tambah produk tekstil serta dapat diekspor kembali ke negara-negara Afrika lainnya, serta pengadaan alat-alat pertanian dari Indonesia.




Hubungan politik indo-afrika


1. Kerja sama Bidang Politik dan Hukum
Kerja sama dapat dilakukan dengan membentuk Proyek Mercusuar Indonesia-Maroko dalam akselerasi demokrasi khas Indonesia-Maroko, yaitu tatanan demokrasi yang tidak hanya mengedepankan akses publik terhadap pemerintahan, tetapi juga menjunjung tinggi kewajiban negara dalam menciptakan kesejahteraan rakyat. Proyek ini dilakukan dengan melibatkan lembaga negara dan pejabat publik pemerintahan untuk saling bertukar pikiran dalam rangka terciptanya tatanan demokrasi baru dalam hubungan internasional.
2. Kerja sama Bidang Ekonomi
Selama ini, kerja sama bidang ekonomi anata Indonesia-Maroko telah terjalin baik. Ekspor utama Maroko adalah fosfat dan produk-produk pertanian. Selain itu, Maroko juga memiliki potensi sektor perikanan mengingat sebagian besar wilayah Maroko berada di pantai Samudera Atlantik dan Laut Tengah. Aplikasi hubungan kerja sama pada sektor ini dapat dilakukan dengan membentuk Pusat Pendidikan dan Penelitian Pertanian dan Perikanan Indonesia-Maroko. Kerja sama dilakukan dengan melibatkan para ahli dari masing-masing negara, untuk membuat suatu draft baik dalam penggunaan teknologi, penemuan bibit unggul, pemecahan masalah penyakit hama tanaman, pelestarian tanaman pertanian dan pelestarian ekosistem laut, dan lain sebagainya.
3. Kerja sama Bidang Pendidikan dan Budaya
Kerja sama dalam bidang pendidikan dilakukan oleh kedua negara dengan memberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi. Kerja sama ini perlu ditingkatkan dengan membentuk Forum Penelitian Bersama Mahasiswa Indonesia-Maroko untuk memberikan gagasan-gagasan yang solutif bagi permasalahan nasional, maupun internasional. Selain dalam bidang pendidikan, kerja sama dalam bidang kebudayaan dilakukan dengan diselenggarakannya Teatre International Festival untuk Pemuda dan Music International Festival. Dalam pengembangan kebudayaan, dapat digagas Simposium Budaya Indonesia-Maroko dan Museum Persahabatan Indonesia-Maroko. Kerja sama ini juga dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi industri pariwisata yang menguntungkan kedua negara.





Kerjasama bidang militer
Paramount Group adalah salah satu perusahaan industri alusista termaju di kawasan Afrika yang cukup dikenal karena memiliki keunggulan teknologi dibidang pertahan dan kedirgantaraan. Dalam kunjungannya ke Bandung, Paramount Group telah mengadakan pertemuan dengan PT. Pindad dan PT. Dirgantara untuk menjajagi pembentukan kerjasama industri strategis.

Dari pertemuan dengan PT. Pindad, telah dicapai keinginan bersama dari kedua pihak untuk melakukan kerjasama dalam pembentukan joint production dan pengembangan produk peralatan kendaraan militer anti teroris.

Dalam hal ini, pihak paramount bersedia untuk memberikan bantuan teknik berupa peralatan dan tenaga ahli, sekaligus pendanaan produksi. Sementara pertemuannya dengan PT. Dirgantara Indonesia, telah dihasilkan suatu kegiatan bersama kedua pihak untuk melakukan rancang bangun produksi bersama unmanned aerial vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak yang di perlukan untuk pengintaian wilayah perbatasan. Jika berhasil, produk UAV nantinya akan dipasarkan untuk kawasan asia tenggara dimana Indonesia menjadi basis produksi dan pemasaran di kawasan.


Paramount juga menyepakati untuk kerjasama memberikan jasa maintenance bagi semua produk industri strategis yang dihasilkan dari kedua perusahaan Indonesia tersebut.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar