BAB I
PENDAHULUAN
I.I.
Latar Belakang
Di
Wilayah kawasan Asia selatan terdapat organisasi regional yang dinamakan SAARC
(South Asian Association for Regional Cooperation) yang di dalam nya terdapat
delapan Negara anggota yaitu Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives,
Nepal, Pakistan dan Sri Lanka. tidak dapat di pungkiri perhatian kita akan
tertuju kepada hubungan antara Negara india dan Negara Pakistan yang tidak
pernah mengenal kata damai, konflik – konflik laten yang selalu mewarnai
hubungan kedua Negara seringkali menimbulkan kecemasan di antara hubungan
kerjasama regional dengan Negara Negara lain nya.
Pada tahun 1947 Inggris
menarik diri dari Asia Selatan dan anak benua itu pecah menjadi 2 negara, India
yang mayoritas penduduknya Hindu dan Pakistan yang mayoritas Islam. Perbedaan
komunal dalam perkembangannya tidak dapat diatasi oleh para pemimpin Hindu dan
Muslim dari proses menuju intregasi Negara bangsa.Sejak pemisahan tersebut,
konflik antara kedua komunitas ini menjelma menjadi konflik antar negara.
Sehingga bentrokan senjata tidak dapat dihindari di perbatasan kedua negara. Sedangkan
persoalan wilayah muncul dari proses pembagian wilayah yang tidak tuntas oleh
kolonial Inggris dan mengandung persoalan yang rumit sejak terjadi pemisahan
Pakistan dari India pada tahun 1947.
Adapun
proses perang India dan Pakistan yaitu perang yang terjadi sejak bulan Agustus
1947.Peristiwa ini memiliki empat kejadian perang,tiga diantaranya merupakan
perang utama dan yang satunya hanya merupakan perang kecil yang terjadi
diantara keduanya.Tiap kasus perang yang terjadi penyebab utamanya yaitu wilayah
Kashmir kecuali perang yang terjadi tahun 1971 yang disebabkan oleh masalah
Pakistan timur.
Sejak tahun
1947 keduan negara ini memang sudah sering terjadi konflik perpecahan bahkan
dikatakan sampai sekarang belum tuntas.
I.2 Rumusan Masalah
1. Faktor-Faktor apa saja yang menjadi Penyebab Perpecahan yang terjadi
antara India dan Pakistan ?
2. Konflik atau perang apa saja yang terjadi antara India dan Pakistan ?
3. Bagaimana pandangan dan peran luar negeri terhadap konflik India Pakistan
?
1.3 Tujuan Maslah
1. Untuk
mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menjadi Penyebab perpecahan antara
India dan Pakistan.
2. Mengetahui
konflik atau perang apa saja yang terjadi antara Pakistan dan India.
3. Mengetahui
bagaimana pandangan negara-negara luar terhadap konflik India – Pakistan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Faktor
yang menjadi penyebab awal dari konflik antara India dan Pakistan.
India dan
Pakistan adalah dua Negara di asia selatan yang selalu di rundung konflik laten
di antara kedu nya. konflik yang sampai sekarang belum menemukan titik temu di
antara kedua nya di sebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Diantara nya adalah
oleh faktor sejarah, Anak benua India lahir dari tangan Inggris dalam satu
kesatuan pada tahun 1947.
Sejak mendapat kemerdekaan dari
Inggris tahun 1947, India–Pakistan telah 4 kali berperang, dimana tahun 1949
terjadi perang terbuka dikarenakan Konflik Kashmir, dan perang lainnya karena
India membantu Pakistan Timur (kini bernama Bangladesh) melepaskan diri dari Islamabad.
Kashmir sendiri wilayahnya tidak hanya dijadikan rebutan antara India dan
Pakistan, tapi juga Cina.
Penyebab awalnya yaitu ketika India
tetap mengklaim seluruh Kashmir adalah teritorinya dan Pakistan menolaknya.Kashmir
sendiri merupakan simbol bagi identitas nasional India sekaligus Pakistan,
menjadi kendala dalam urusan politik dalam negeri, serta kompromi bagi kedua
negara sulit terwujud.
Penyebab Wilayah Kashmir diperebutkan oleh India dan
Pakistan :
·
faktor
goegrafis.Dataran tinggi dengan luas 222.801 km² ini memiliki nilai-nilai ekonomis
dan strategis bagi Pakistan. Nilai ekonomis tersebut berasal da ri kesuburan
tanah serta keindahan alam yang memungkinkan daerah tersebut menjadi obyek
wisata. Lebih dari itu, pentingnya Kashmir secara ekonomis bagi Pakistan adalah
semua sungai yang ada didaerah tersebut mengalir menuju Pakistan dan pusat
kegiatan jaringan kanal Pakistan berlokasi di Kashmir.
·
Faktor
geopolitik.Bagi India adalah dengan dikuasainya Kashmir akan
memungkinkan India memiliki akses terhadap wilayah strategis di bagian barat
daya, di samping Kashmir menyediakan suatu rangkaian hubungan tradisional
antara Asia Tengah dan Subkontinen. Hubungan India dan ketiga Negara
tetangganya yang terpenting - Rusia, China, Afghanistan sangat tergantung pada
luasnya wilayah Kashmir yang dapat dikuasai.
Yang kedua
di sebabkan oleh faktor agama di antara mereka.Di bawah Ali Zinah, mengambil jalan sendiri memisahkan diri dari
India karena merasa bahwa aspirasi politik umat Islam saat itu tak bisa
disalurkan. Oleh karena itu karena dukungan masyarakat penganut Islam maka
lahir Pakistan bebas dari India.
Yang ketiga
adalah faktor politik, Setelah Pakistan memisahkan diri dari India menjadi
Pakistan timur dan barat, pada perjalanan sejarahnya Pakistan timur tidak
tertampung aspirasi politiknya. Dengan dukungan India, Pakistan timur berpisah
dari Pakistan barat yang kemudian melahirkan negara baru, Banglades.
Kepentingan Pakistan timur akan penampungan aspirasi politiknya menjadi
pendorong terjadinya kelahiran baru Bangladesh meskipun tidak ada persoalan
agama karena keduanya mayoritas penduduknya Muslim.
Yang kelima
adalah faktor keamanan, Karena merasa adanya ancaman terutama dari negara besar
seperti India di Asia Selatan, Pakistan ataupun Sri Lanka merasakan betapa
perlunya mempersenjatai diri. Pakistan terutama sering merasa ancaman ideologi
yang dilatarbelakangi agama Hindu terus membayang-bayangi. Oleh karena itu
interaksi yang terjadi di kawasan pun lebih dilandasi oleh kecurigaan dan
kehati-hatian terutama melihat tindak-tanduk India yang tak bisa dipercaya
begitu saja.Pacuan senjata di Asia Selatan dipicu oleh kecurigaan terutama dari
Pakistan ke India dan sebaliknya. Tidak mengherankan apabila Pakistan berusaha
mencari senjata pamungkas yakni nuklir sebagai kekuatan penggetar yang kemudian
justru mempercepat kelahiran program senjata nuklir India. Meskipun kedua
negara belum secara terus terang menggelar senjata nuklirnya namun sudah
menjadi pendapat umum bahwa baik Pakistan maupun India memiliki kemampuan
membuat bom atom.
ke enam ada
nya faktor persaingan pengaruh, Dua negara besar di kawasan ini berusaha saling
memantapkan pengaruhnya di Asia Selatan maupun ikut mempengaruhi negara besar
di luar kawasan untuk masuk ke wilayah itu.
2.2. Konflik atau Perpecahan
yang terjadi antara India dan Pakistan
4 Perang Sengit Antara India - Pakistan yang Pernah
Terjadi. Ketiganya disebabkan masalah utama yaitu
perebutan wilayah kashmir dan yang satunya disebabkan oleh masalah wilayah
pakistan timur.
Wilayah Khasmir
terbagi oleh tiga negara: Pakistan mengontrol barat laut, India mengontrol tengah
dan bagian selatan Jammu dan Kashmir, dan Republik Rakyat Cina menguasai timur
laut (Aksai Chin).Pakistan memandang seluruh wilayah Kashmir sebagai wilayah
yang di pertentangkan, dan tidak menganggap klaim India atas wilayah ini.
Sebuah pilihan yang disukai banyak orang Kashmir adalah kemerdekaan, namun baik
Pakistan dan India menentang hal ini.
Perang
India-Pakistan 1947, kadang-kadang disebut sebagai Perang Kashmir Pertama,
adalah perang yang terjadi antara India dan Pakistan terhadap wilayah Kashmir
dari tahun 1947 sampai 1948. Perang ini merupakan perang pertama dari empat
perang yang terjadi antara India dan Pakistan. Akibat perang ini masih
memengaruhi geopolitik kedua negara.
2.Perang
India-Pakistan 1965
Perang
India-Pakistan 1965, juga disebut Perang Kashmir Kedua, adalah perang yang
terjadi antara India dan Pakistan pada Agustus 1965 sampai September 1965.
Perang ini adalah pertempuran kedua antara India dan Pakistan terhadap wilayah
Kashmir.
Perang
pertama telah terjadi pada tahun 1947. Perang ini terjadi selama lima minggu,
yang berakhir dengan ribuah korban jiwa pada dua belah pihak dan gencatan
senjata oleh PBB. Perang ini dimulai dengan kegagalan Pakistan dalam operasi
Gibraltar yang bertujuan untuk menyusupi dan menyerang Jammu dan Kashmir.
3.Perang
India-Pakistan 1971
Perang
India-Pakistan 1971 adalah konflik utama antara India dan Pakistan. Perang ini
berhubungan dengan Perang Kemerdekaan Bangladesh (kadang-kadang disebut Perang
Saudara Pakistan). Terdapat argumen tentang tanggal perang. Namun, serangan
dilancarkan antara India dan Pakistan pada sore tanggal 3 Desember 1971.
Konflik bersenjata front barat India selama periode 3 Desember 1971 dan 16
Desember 1971 disebut Perang India-Pakistan oleh Bangladesh dan India. Perang
ini berakhir dengan kekalahan Pakistan.
4.Perang
India-Pakistan 1999 (Perang Kargil)
Perang
Kargil, juga disebut Konflik Kargil, adalah konflik bersenjata antara India dan
Pakistan yang terjadi antara Mei dan Juli 1999 di distrik Kargil, Kashmir.
Penyebab perang ini adalah masuknya pasukan Pakistan dan militan Kashmir ke
wilayah India pada Line of Control, yang merupakan perbatasan de facto antara kedua
negara.
Keinginan Pakistan untuk mengambil alih Kashmir dari India tidak pernah
lenyap. Bagi Pakistan, dengan berpegang pada Two-Nation theory (Teori Dua
Bangsa) yakni satu Muslim dan satu Hindu, masuknya Kashmir kedalam wilayahnya
adalah merupakan keharusan karena mayoritas penduduk Kashmir adalah beragama
Islam. Teori Dua Bangsa adalah merupakan suatu reaksi negative terhadap
peristiwa-peristiwa yang sedang membentuk nasib Asia Selatan dalam pertengahan
abad ke-20.
2.2.1. Upaya-upaya yang dilakukan untuk
menyelesaikan konflik India-Pakistan
Beberapa
perundingan kerap di lakukan menteri luar negeri atau para petinggi Negara
india dan Pakistan. Namun seperti yang sudah di tuliskan di atas. Konflik ini
belum menemutak sebenar benar nya titik temu. Karena masalah yang sudah
menjalar ke berbagai bidang aspek masyarakat.
Yang pertama
kali tahun 2000 an, perundingan yang di lakukan dengan mempertemukan petinggi
Negara india dan Pakistan yang pada saat itu ada lah Presiden Pakistan Pervez
Musharraf dengan perdana menteri india Manmohan Singh. Yang pada saat itu di
tengahi oleh mentri luar negeri amerika serikat Collin Powell dalam kunjungan
nya ke asia selatan.
Januari 2004
kedua Negara melalui perwakilan nya bertemu melakukan perundingan.Tanggal 3
Januari, Perdana Menteri India Atal Behari Vajpayee menapakkan lagi kakinya di
Pakistan. RESMINYA, ia datang untuk menghadiri pertemuan puncak (Konferensi
Tingkat Tinggi) tahunan Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan (SAARC) di
Islamabad. Namun, tujuan pokok sesungguhnya adalah memulai kembali usaha
perdamaian India-Pakistan yang buntu.
Pada tanggal
5 Januari 2004, Vajpayee dan Presiden Pakistan Pervez Musharraf melakukan
pertemuan bilateral.Dimulainya kembali usaha perdamaian di antara kedua negara
utama di Asia Selatan itu. Pertemuan ini membuahkan kejutan yang menyegarkan,
yaitu berupa kesepakatan di antara kedua pemimpin untuk memulai dialog
menyeluruh, yang akan dimulai pada Februari2004. Vajpayee dan Musharraf juga
sama-sama berkeyakinan bahwa proses perundingan itu pada akhirnya juga akan
menyelesaikan konflik Kashmir.
2.3. Pandangan
dan Keikutsertaan Negara Luar Terhadap Konflik India – Pakistan.
A. Amerika
Serikat
Amerika Serikat (AS) mengatakan,
pihaknya memiliki "perhatian besar" tentang situasi di Kashmir,
tetapi mengisyaratkan bahwa pihaknya tidak akan berusaha menengahi konflik
wilayah Himalaya antara Pakistan dan India itu.
Para pejabat yang jarang berbicara
secara terbuka tentang Kashmir yang India anggap satu masalah domestik.
Namun, Pakistan mengajukan masalah itu secara tegas dalam
perundingan-perundingan tingkat pejabat tinggi dengan Amerika Serikat yang
bertujuan untuk meningkatkan kemitraan kedua negara yang sering terganggu itu.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri
Philip Crowley mnegatakan: "Kami memiliki perhatian besar tentang situasi
di Kashmir. Kami berbicara dengan sahabat-sahabat Pakistan kami dan
sahabat-sahabat India mengenai masalah ini secara reguler. Kami akan melihat
situasi menyelesaikan masalah Kashmir. Terlalu banyak ketegangan dan aksi
kekerasan di Kashmir, dan karena itu mengapa kami terus mendorong kedua negara
menyelesaikannya melalui dialog. Namun, Kebijakan Amerika Serikat jelas, kami
yakin bahwa ini adalah satu masalah yang pada akhirnya harus diselesaikan
antara India dan Pakistan".
Dalam konflik Kashmir ini, AS malah
mendampingi Rusia membantu India. Di sinilah kepentingan politik AS bermain.
Ketika kelompok Islam yang dijadikan sasaran, maka AS akan dengan gencar
memberikan dukungan.Amerika Serikat sebagai negara adidaya, memiliki
tingkat pressure yang sangat kuat, sehingga mampu menundukkan
mantan Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif. Dalam pernyataanya, Nawaz
Sharif menjanjikan akan menarik pasukan Pakistan dari wilayah Kashmir.
Tentu saja pernyataan Sharif tersebut mendapat tanggapan keras, baik dari
para pejuang Kashmir maupun dari masyakat Pakistan.Dus, akhirnya Nawaz Sharif
terguling dalam sebuah kudeta tak berdarah yang dipimpin Jenderal Pervez
Musharraf.
B.
Rusia
India dalam
perjalanan sejarahnya selalu melakukan aliansi politik dengan Soviet (kini
Rusia). Keberpihakan kapada Soviet ini menjadikan India berada di Blok Timur
(Komunisme) dan berseberangan dengan Blok Barat (AS). Namun pasca leburnya
perang dingin dengan ditandai runtuhnya Uni Soviet (sebagai kekuatan
Komunisme/Blok Timur) yang menjadikan AS satu-satunya negara adikuasa,
telah merubah haluan keberpihakan AS. Dalam konflik Kashmir ini, AS malah
mendampingi Rusia membantu India. Di sinilah kepentingan politk AS bermain.
Ketika kelompok Islam yang dijadikan sasaran, maka AS akan dengan gencar
memberikan dukungan.
C.
Indonesia
Indonesia menganut politik luar
negeri bebas aktif, sehingga Indonesia selalu mendukung penyelesaian konflik
dengan jalan damai dan tidak memihak salah satu pihak yang bersengketa. Dalam
konflik Kashmir, Indonesia diminta oleh Pakistan untuk membujuk India untuk
mengakhiri konflik tersebut. Pemerintah Indonesia tetap mendukung segala bentuk
penyelesaian konflik dengan damai.
D.
RRC
RRC dan India memiliki sejarah suram
antar keduanya dan mencapai klimaksnya pada Perang Cina – India. Perang
perbatasan Cina-India berakhir dengan kekalahan tragis militer India. Hal ini
mendorong India untuk mengembangkan militernya baik konvensional maupun
non-konvensional dengan kemampuan untuk menghadapi Cina. Langkah ke arah ini
dapat dilihat misalnya dengan rencana pengadaan 300 TUT T-90, yang jelas
dimaksudkan untuk pertahanan menghadapi Cina. Sekali pun keadaan pseudo-hostile antara India dan
Cina mulai mencair, serta hubungan kedua negara bertambah baik terutama sejak
kunjungan Jiang Zemin November 1996, namun sangat jelas bahwa India masih
menganggap Cina sebagai ancaman. Entah itu dari analisis militer atau pun hanya
sebagai alasan untuk mengembangkan kekuatan militer-nya, yang jelas proyeksi
militer India ditujukan untuk menyaingi kekuatan militer Cina.
Satu hal yang paling jelas adalah
pernyataan para petinggi India pasca percobaan nuklir Pokhran
II tahun 1998, bahwa alasan dari pengembangan militer India adalah untuk
menghadapi ancaman Cina. Tak kurang PM Atal Behari Vajpayee dan Menteri
Pertahanannya, George Fernandes memberikan pernyataan tersebut, yang kemudian
disikapi dengan kemarahan besar dari para pejabat Cina. Sekali pun kemudian
pernyataan tersebut dibantah oleh India. Membaiknya hubungan Cina-India
kemungkinan tidak lepas dari upaya Cina untuk menjamin keamanannya di Barat
Laut, menjelang Invasi ke Taiwan. Bukan rahasia lagi bahwa Cina tengah
mempersiapkan Invasi ke Taiwan dan mungkin juga ke Kepulauan Cina Selatan yang
merupakan bagian dari 'urusan
dalam negeri' Cina. Dan keberadaan India yang bermusuhan sangat
menghalangi hal ini. Cina harus menjamin persahabatan dengan India sebelum
dapat membereskan 'urusan dalam
negerinya'.
BAB III
Penutup
3.1
Kesimpulan
Sejak
mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1947, India–Pakistan telah 4 kali
berperang, dimana tahun 1949 terjadi perang terbuka dikarenakan Konflik
Kashmir, dan perang lainnya karena India membantu Pakistan Timur (kini bernama
Bangladesh) melepaskan diri dari Islamabad
India mengklaim seluruh Kashmir adalah teritorinya dan Pakistan menolak
karena mayoritas penduduk Kashmir adalah muslim yang bertempat di teritori yang
dikuasai India. Konflikpun menjadi lebih kompleks yang semula hanya persoalan
wilayah berkembang menjadi konflik antar agama dan konflik aliran. Konflik
terjadi karena kepentingan politik kedua negara dan kekuasaan klaim secara
sepihak dari India maupun Pakistan.
Penyelesaian masalah Kashmir menemui jalan buntu setelah berakhirnya perang
India-Pakistan tahun 1947-1948. Sementara itu, setelah mengalami perang
perbatasan dengan Cina pada tahun 1962, India meningkatkan kemampuan
militernya. Gejala-gejala yang tidak menguntungkan bagi Pakistan ini mendorong
Pakistan untuk segera menyelesaikan masalah Kashmir sebelum kehilangan
kesempatan untuk melakukannya. Akibat pemikiran ini pecahlah perang antara
India dan Pakistan yang berlangsung selama 22 hari. Dalam perang inipun
ternyata tidak berhasil merampas Kashmir dari India.
Keinginan Pakistan untuk mengambil alih Kashmir dari India tidak pernah
lenyap.Pakistan berpegang pada Two-Nation theory (Teori Dua Bangsa) yakni satu
Muslim dan satu Hindu, masuknya Kashmir kedalam wilayahnya merupakan keharusan
karena mayoritas penduduk Kashmir beragama Islam.
Perang signifikan Kashmir bukan hanya pada masalah keamanan nasional
semata, melainkan lebih dari itu, karena bagi India Kashmir mempunyai makna
untuk mempertahankan kesatuan nasional, eksistensi paham sekularisme, warisan
sejarah budaya di masa lalu, dan dominasi India di Asia Selatan.
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar